Jumat, 25 September 2015

Energi Panas Bumi ( PLTP )

Energi Panas Bumi ( PLTP ),
Energi Panas Bumi yang disebut Geothermal berasal dari kata yunani yang berarti Geo itu Bumi dan Thermal itu Panas. Jadi energi panas bumi adalah energi yang diekstrak dari bawah bumi. Teknologi yang memanfaatkan energi panas bumi yang dikenal adalah PLTP ( Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi ), sebenarnya sistem kerja PLTP sama dengan sistem kerja PLTU hanya saja uapnya dari perut bumi. Oleh karena itu PLTP umumnya terletak dipegunungan dan didekat dengan gunung berapi.


Uap PLTP didapat dari suatu kantong uap dalam perut bumi. Kantong uap ini terbentuk dalam tanah di atas suatu lapisan batuan yang keras dan ada diatas magma. Diatas lapisan batuan yang keras ini, terdapat rongga yang mendapat air dari lapisan humus dibawah hutang yang menahan air hujan. Dalam rongga ini air menjadi uap sehingga rongga ini menjadi rongga berisi uap ( menyerupai ketel uap ). Dari atas tanah dilakukan pengeboran kearah rongga yang berisi uap ini sehingga uap menyembur keatas permukaan bumi. Semburan uap ini kemudian dialirkan ke turbin uap penggerak generator. Setelah menggerak turbin, uap diembunkan dalam kondensor, dan setelah mengembun menjadi air disuntikkan kembali ke perut bumi menuju rongga uap tersebut diatas sehingga didapat siklus uap dan air yang tertutup. Kemudian dengan pemanfaatan energi panas bumi tidak memerlukan bahan bakar seperti batu bara dan lain sebagainya karena air sudah dipanaskan di dalam perut bumi oleh magma sehingga penggunaan energi panas bumi tidak menimbulkan polusi udara dan gas rumah kaca. Maka dari itu bisa dikatakan Energi Panas Bumi atau Geothermal adalah Energi Terbarukan ( Renewable Energy ).


( Gambar Sistem Panas Bumi atau Geothermal )

Pemanfaatan energi panas bumi untuk pembangkit listrik secara garis besar dilakukan dengan cara melihat resource dari panas bumi tersebut. Apabila suatu daerah memiliki panas bumi yang mengeluarkan uap air ( steam ), maka steam tersebut langsung dapat digunakan untuk menggerakan turbin. Namun bila panas bumi itu mengeluarkan air panas ( hot water ), maka air panas tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi uap air ( steam ). Proses perubahan ini membutuhkan peralatan yang disebut heat exchanger, dimana air panas ini dialirkan ke heat exchanger sehingga terbentuk uap air dan dapat digunakan untuk menggerakan turbin.
Indonesia adalah negara yang memiliki sumber energi geothermal yang sangat melimpah yaitu sebesar 40% panas bumi didunia. Tetapi pemanfaatan energi geothermal di indonesia untuk pembangkit listrik masih belum banyak dimanfaatkan, karena terdapat kendal kendal untuk pembangunan PLTP dari segi perekonomian, sumber daya manusia, dan lain sebagainya.

Cara Kerja Energi Panas Bumi ( PLTP ) :
Sistem kerja PLTP yaitu uap di supply dari sumur produksi dan mengalir keluar melalui Kepala Sumur ( Steam Receiving Header ) dari Kepala Sumur ( Steam Receiving Header ) uap di alirkan ke Separator ( Cyclone Type ), dimana uap panas dipisahkan dengan air panas serta benda benda asing seperti partikel berat ( sodium, potasium, calsium, silika, boron, amonia, fluor, dan lain lain ). Air panas yang dipisahkan disebut Brine akan dikembalikan lagi ke perut bumi dan dipanaskan kembali oleh magma. Dari separator ( Cyclone Type ) uap panas selanjutnya akan dialirkan ke proses pemurnian terakhir   melalui jaringan pipa uap panas diatas permukaan tanah, diameter jaringan pipa uap panas ini bisa mencapai 4 kaki dan panjang jaringan pipa panas bisa mencapai 3 Km. Uap panas melalui proses pemurnian terakhir untuk menghilangkan semua kotoran-kotoran ditempat yang disebut Scrubber. Uap panas yang sudah dimurnikan sudah dapat dialirkan ke turbin dan menggerakan turbin. Uap masuk dibagian tengah turbin kemudian mengalir kekiri dan kekanan ( aliran ganda ). Kemudian uap yang sudah menggerakan turbin disebut exhaust steam ( uap bekas ) dari turbin dikondensasikan didalam condensor dengan sistem jet spray ( Direct Contact Condensor ) kemudian uap yang telah menjadi air akan disuntikan kembali ke dalam perut bumi dan dipanaskan lagi oleh magma. 

( Gambar Siklus Pembangkit Tenaga Listrik Panas Bumi )

Komponen PLTP :
1.       Kepala Sumur ( Steam Receiving Header ), panas bumi dipasang beberapa kepala sumur ( katup )
       untuk mengatur aliran fluida. Kepala sumur tersebut ada yang dipasang diatas atau didalam
       sebuah lubang yang dibeton ( Concrete Cellar ). Kemudian biasanya dilengkapi juga Bleed Valve
       yaitu uap yang menyemburkan ke udara dengan laju aliran sangat kecil saat sumur tidak di
       inginkan untuk produktifitas ( tidak berjalan ). Karena fluida perlu dikeluarkan dengan lajur alir
       sangat kecil agar sumur tetap panas dan uap tidak terjebak didalam sumur.
2.       Separator, berfungsi untuk memisahkan uap dari air yang dicampur dalam aliran dua fasa.
       Separator yang mempunyai efiensi tinggi adalah jenis Cyclone, dimana aliran uap yang masuk
       dari arah samping dan berputar menimbulkan gaya sentrifugal. Air akan terlempar ke dinding,
       sedangkan uap akan mengisi bagian tengah pipa, dan mengalir ke atas. Uap yang keluar dari
       separator jenis ini mempunyai tingkat kekeringan ( dryness ) yang sangat tinggi lebih dari 99% .
       efisensi dari jenis ini akan berkurang apabila kecepatan melebihi dari 50 meter/detik.
3.       Silincer, berfungsi untuk mengurangi tingkat kebisingan dan juga mengatur aliran fluida yang
       akan dibuang. Fluida dari sumur yang disemburkan untuk dibuang akan menimbulkan kebisingan
       yang luar biasa maka diperlukan silincer untuk mengurangi tingkat kebisingan.
4.       Turbin Uap, berfungsi untuk menggerakan generator setelah turbin tersebut digerakan oleh uap
       panas.
5.       Kondensor, berfungsi untuk mengkondensasikan uap menjadi air sehingga air tersebut dapat
      disuntikan kembali kedalam perut bumi.

Keunggulan Energi Panas Bumi ( PLTP ) :
1.       Energinya ramah lingkungan karena tidak memerlukan pembakaran bahan bakar sehingga tidak
       ada gas sisa pembakaran yang dibuang dan gas efek rumah kaca.
2.       Penggunaan energi panas bumi akan menyelamatkan krisisnya energi fosil didunia. Karena
       energi panas bumi adalah energi alternatif jika cadangan energi fosil tidak lagi dimungkinkan.
3.       Energinya Terbarukan karena siklus PLTP tertutup yaitu energi yang telah digunakan akan di
      daur ulang lagi sehingga dapat dipakai kembali. Disamping itu didalam kantong uap akan terisi
      air dari berbagai sumber air yaitu air hujan, air sungai, air danau, dan lain lain.
4.       Biaya operasinya PLTP lebih kecil dibanding biaya operasi PLTU karena tidak ada pembelian
       bahan bakar.

Kelemahan Energi Panas Bumi ( PLTP ) :
1.       Mengoptimalkan pemanfaatan energi panas bumi hanya terdapat di daerah tertentu seperti
       pegunungan dan didekat dengan gunung berapi.
2.       Biaya investasi panas bumi lebih besar karena penemuan kantong uap dalam perut bumi
       memerlukan biaya eksplorasi dan pengeboran tanah yang tidak kecil.
3.       Pembangunan PLTP membutuhkan waktu yang lama karena penemuan kantong uap yang sulit,
       pengeboran sumur yang lama, serta merencanakan yang sangat waspada agar disekitar daerah
       pembangunan PLTP terhindar dari gempa bumi dan gangguan dari PLTP sendiri seperti
       kebisingan dan sebagainya.
4.       Masalah lingkungan pada PLTP yang memerlukan perhatian adalah masalah kebisingan dan
      masalah uap yang mengandung belerang yang dalam udara dapat menghasilkan gas H2S yang
      baunya sangat busuk.

Materi dan Tugas Kuliah

Statika Struktur
Cover Tugas Statika Struktur Link Download
Lembar Tugas Statika Struktur Link Download
Tugas 1 Link Download
Tugas 2 Link Download

Kimia
Materi Bab 1 Zat dan Sifatnya Link Download
Materi Bab 2 Teori Atom Link Download
Materi Bab 3 Sistem Periodik Unsur Link Download
Materi Bab 4 Perhitungan Kimia ( Stoikiometri ) Link Download
Materi Bab 5 Persamaan Kimia Link Download
Materi Bab 6 Asam dan Basa Link Download
Materi Bab 7 Reaksi Redoks Link Download

Kalkulus
Materi Modul 7 Transendent Link Download
Materi Modul 8 Metode Integrasi Link Download
Materi Modul 9 Limit Tak Tentu Link Download

Kalkulus Lanjut
Materi Modul 1 Koordinat Kartesius, Grafik dan Vektor R3 Link Download
Materi Modul 2 Fungsi dan Turunan Parsial Link Download
Materi Modul 3 Penerapan Turunan Parsial Link Download
Materi Modul 4 Integral Lipat Dua Link Download
Materi Modul 5 Integral Lipat Tiga Link Download
Materi Modul 6 Kalkulus Medan Vektor Link Download
Materi Modul 7 Deret Tak Hingga Link Download

Metalurgi Fisik
Pendahuluan Metalurgi Link Download
Logam Link Download
Ekstraksi Metalurgi Link Download
Dapur Tinggi Link Download
Dapur Listrik Link Download
Diagram Fasa Link Download
Baja-Karbon Link Download
Macam-Macam Baja Link Download
Korosi Link Download

Thermodinamika
Konsep Dasar dan Definisi Thermodinamika Link Download
Energi dan Hukum Pertama Thermodinamika Link Download

Kinematika
Materi Bab 1 Konsep Dasar Link Download

Sumber Daya Energi
Sumber Daya Energi ( Minyak Bumi dan Biomassa ) Kelompok 6 Kelas A Link Download

Metode Numerik
Pengantar Metode Numerik Link Download
Analisis Galat dan Deret Taylor Link Download
Solusi Persamaan Nirlanjar Link Download
Sistem Persamaan Lanjar Link Download
Sistem Persamaan Linear Link Download

Teknik Tenaga Uap
Dasar - Dasar PLTU Link Download
Boiler dan Alat Bantu Link Download
Perlengkapan Boiler Link Download
Turbin Uap Link Download
Kondensor dan Kelengkapannya Link Download
Generator dan Alat Bantu Link Download
Peralatan Penunjang Link Download
Prinsip Kerja dan Siklus PLTP Link Download
Pengoperasian PLTU Link Download
Daya PLTP Link Download
Komponen Utama PLTP Link Download
Alat - Alat Bantu PLTP Link Download
Sistim Air Kondensat dan Air Pengisi Link Download

Diktat Teknik Tenaga Uap Link Download
Steam Table Link Download


Teknik Tenaga Gas
Turbin Gas dan Alat Bantu Link Download
Turbin Gas dan Alat Bantu (Revisi) Link Download
PLTMG Link Download
Teknik Tenaga Gas Link Download

Diktat PLTMG Link Download 

Kamis, 24 September 2015

Energi Biomassa

Energi Biomassa,
Biomassa merupakan sumber energi yang merujuk pada bahan biologis yang hidup ataupun baru mati yang dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar untuk produksi industrial seperti produksi energi listrik. Sumber biomassa yang paling umum adalah bahan bakar kayu dan limbah ( sampah ). Biomassa merupakan sumber energi terbarukan ( renewable energy ) karena sumber bahan bakar kayu/bambu berasal dari tanaman kemudian tanaman tersebut dapat diperkebunkan dan kembali tumbuh, hal ini berlaku juga dengan limbah, limbah dapat terus menerus dihasilkan seperti sampah, kotoran hewan, kotoran manusia, dan limbah yang lainnya.


Sumber biomassa ada yang langsung digunakan dan ada yang tidak langsung digunakan ( Membutuhkan Proses ) :
 Ã˜  Sumber biomassa yang langsung digunakan yaitu bahan bakar kayu/bambu yang tidak melakukan
     proses pengeringan dahulu, sehingga kayu/bambu setelah ditebang dan dipotong potong langsung
     digunakan sebagai bahan bakar.

Ø  Sumber biomassa yang tidak langsung digunakan ( membutuhkan proses ) yaitu limbah dan bahan
    bakar kayu/bambu yang melakukan proses pengeringan terlebih dahulu, limbah membutuhkan
    proses fermentasi anaerobik untuk membuat gas metan sehingga gas metan tersebut menjadi
    sumber bahan bakar yang langsung dipakai. Sedangkan untuk bahan bakar kayu/bambu yang
    melakukan proses pengeringan, setelah kayu/bambu ditebang dan dipotong potong kayu tersebut
    dikeringkan sehingga minyak atau air yang terdapat didalam kayu dipisahkan membuat
    kayu/bambu tersebut menaikan tingkat pembakarannya.



Proses Fermentasi Anaerobik untuk membuat Gas Metan :
Bahan organik akan mengalami fermentasi alamiah jika terkena air dan mengalami kondisi anaerobik yaitu tidak terdapat oksigen. Tangki tinja atau digester merupakan contoh klasik pencernaan anaerobik yang pada asasnya merupakan suatu proses dengan dua tahap.


Tahap pertama, bakteri pembentuk asam menghasncurkan bahan organik yang kompleks dan mengubah lemak, protein, dan hidrokarbon menjadi asam organik yang sederhana.
Tahap kedua, yang berlangsung bersamaan dengan tahap pertama, asasm-asam organik dipecahkan oleh bakteri metan menjadi gas metan dan dioksida bahan. Rumus proses diatas digambarkan dengan persamaan berikut : 

( C6H10O5 ) + nH2O ---> ( C6H12O6 )n                        ( Tahap Pertama )
                                   ---> 3nCO2 + 3nCH4                   ( Tahap Kedua )

Satu Kg bahan organik kering akan menghasilkan lebih-kurang 0,15 m2 metan pada kondisi suhu dan tekanan standar. Bersama metan dihasilkan dioksida karbon dengan jumlah volume yang sama. Dioksida karbon serta pengotoran-pengotoran lain seperti sulfida hidrogen dengan mudah dapat dipisahkan.
Gas metan sudah dapat dihasilkan kurang lebih 10 hari sedangkan kurang lebih hari ke 1 sampai 8 gas yang terbentuk adalah CO2 . Pada kurang lebih 14 hari gas yang terkumpul sudah dapat digunakan untuk kebutuhan lainnya.

Cara Kerja Energi Gas Biomassa :


1.       Ditempat ini bahan organik yang dipotong kecil dan digiling dicampur dengan air dan dimasukan
       kedalam tangki digester ( pencernaan ).
2.       Di tangki ini terjadi proses pencernaan. Tingkat kecepatan pencernaan akan tergantung dari suhu,
       suhu sekitar 35 oC tampaknya memberikan hasil optimal bagi produksi gas. Kemudian di tangki
       ini harus dijaga tingkat kadar pH nya sehingga bakteri bakteri pengubah gas metan tidak mati
       akibat kadar pH yang tinggi atau rendah.
3.       Pada fermentasi selesai endapan akan keluar dan ditampung.
4.       Selanjutnya endapan tersebut akan diambil dan dimanfaatkan sebagai kompos cair dan kering.
5.       Ditempat ini gas metan dikumpulkan didalam tekanan tinggi.
6.       Setelah gas metan dikumpulkan kran gas akan dibuka dan disalurkan keberbagai kebutuhan
       seperti pembangkit listrik atau kompor.

Komponen Instalasi Gas Biomassa :
1.       Bak Penampung sementara, berfungsi sebagai penampung campuran kotoran hewan dan limbah
       makanan.
2.       Digester, berfungsi sebagai bak pencernaan dan tempat mengubah limbah menjadi gas metan.
3.       Pipa, berfungsi sebagai pembawa gas metan.
4.       Kran gas, berfungsi sebagai pembuka/penutup saluran gas metan.
5.       Bak penampung kompos, berfungsi sebagai tempat penampung endapan didalam digester yang
      akan digunakan sebagai kompos.

Keunggulan Energi Biomassa :
1.       Biomassa merupakan sumber energi terbarukan ( renewable energy ) karena energi tersebut terus
       menerus ada seperti tanaman yang tumbuh kembali dan limbah kotoran yang terus menerus ada.
2.       Energi biomassa dapat mengurangi konsumsi energi fosil seperti gas alam, sehingga energi
       biomassa dapat disebut energi alternatif.
3.       Sering memanfaatkan energi biomassa secara terus menerus akan mengatasi permasalahan dan
       mengurangi limbah yang terdapat didunia.
4.       Penggunaan energi biomassa akan lebih ramah lingkungan dibandingkan penggunaan energi
       fosil. Karena emisi gas buang energi biomassa lebih sedikit dari pada emisi gas buang energi
       fosil.
5.       Sumber energi biomassa terlimpah luas di dunia karena limbah, sampah, dan kotoran terdapat
      dimana saja.


Kelemahan Energi Biomassa :
1.       Pengunaan energi biomassa masih terdapat emisi gas buang walaupun hanya sedikit
      dibandingkan energi fosil seperti batu bara.
2.       Menggunakan banyak lahan untuk biomassa dapat menyebabkan berkurangnya lahan untuk
       menanam tanaman pangan yang dapat meningkatkan kelaparan didunia.
3.       Pemanfaatan energi biomassa masih belum cukup efisien dan membutuhkan biaya yang
       signifikan.
4.       Pembuatan gas metan harus terus di pantau dan dijaga tingkat kadar pH nya didalam digester.

Energi Surya ( PLTS )

Energi Surya ( Matahari )
Matahari adalah bola yang berpijar dengan senyawa penyusun utama berupa gas hidrogen ( 74% ) dan helium ( 25% ) yang terionisasi dan beberapa zat penyusun lainnya. Cahaya matahari berasal dari hasil reaksi fusi hidrogen. Kepadatan massa matahari 1,41 : massa air, Volume matahari 1.306.000 kali volume bumi dan Bobot matahari diperkirakan 333.420 kali bobot bumi. Radius matahari sebesar 696.000 km dan jarak matahari ke bumi sekitar 149.680.000 km. Energi surya memasuki atmosfer bumi dengan kepadatan diperkirakan sebesar antara 1 sampai 1,4 kW/m2 dengan arah tegak lurus terhadap poros sinar, dari jumlah tersebut 34% dipantulkan kembali ke ruang angkasa. Energi yang terkandung dari matahari yaitu panas matahari dan photovoltaic. Photo artinya cahaya dan voltaic artinya tegangan. Pembangkit tenaga listrik yang memanfaatkan energi photovoltaic sering disebut PLTS ( Pembangkit Listrik Tenaga Surya ). Proses photovoltaic memanfaatkan cahaya melalui bahan semikonduktor yang mampu melepaskan elektron. Elektron adalah partikel bermuatan negatif yang membentuk listrik. Bahan semikonduktor yang sering dipakai adalah silikon. Setiap sel  photovoltaic memiliki 2 lapisan semikonduktor 1 bermuatan positif dan 1 bermuatan negatif.
1 solar cell dapat menghasilkan 0,5 volt, jadi untuk menghasilkan listrik 17 volt tegangan maksimum membutuhkan 36 cell.

Panel surya terdiri atas 2 jenis yaitu Polikristal dan Monokristal.
Ø  Solar Panel Polikristal yaitu panel surya yang memiliki susunan kristal acak. kelebihan tipe
    polikristal dapat menghasilkan listrik pada saat cuaca mendung. Kekurangan tipe polikristal
    membutuhkan luas permukaan yang lebih besar dari pada tipe monokristal untuk menghasilkan
    listrik yang sama.
(  Gambar Panel Polikristal ) 

Ø  Solar Panel Monokristal yaitu panel surya yang susunan kristalnya tidak acak. Kelebihan tipe
    monokristal dapat menghasilkan listrik yang tinggi dari pada tipe polikristal, tipe monokristal
    memiliki efisiensi hingga 15%. Kekurangan tipe monokristal tidak berfungsi dengan baik saat
    cuaca mendung dan efisiensi menurun saat cuaca berawan.
 
( Gambar Panel Monokristal )



Cara Kerja Energi Surya ( Photovoltaic ) :
Solar cell yang disinari matahari membentuk foton menghasilkan arus listrik. Pada saat sinar matahari mengenai keping solar cell, solar cell tersebut mengubah sinar matahari menjadi listrik dengan cara melepaskan elektron - elektron dari atomnya didalam solar cell selanjutnya elektron tersebut dialirkan ke batterai atau langsung dipakai menyalakan lampu dll.

( Gambar Cara Kerja Photovoltaic )


Komponen PLTS :
1.       Solar Panel, berfungi untuk mengubah tenaga sinar matahari menjadi energi listrik.
2.       Batterai, berfungi sebagai perangkat kimi untuk menyimpan energi listrik.
3.       Charge Controller, berfungsi untuk mengatur pengisian batterai.
4.       Inverter, berfungsi sebagai alat untuk mengubah tegangan searah ( DC ) menjadi tegangan bolak
       balik ( AC ).

Keunggulan Energi Surya ( Matahari ) :
1.       Energi surya sangat amat melimpah dimanapun bahkan di ruang angkasa dan energinya tidak
       akan habis.
2.       Energi surya sangat amat ramah lingkungan karena energi tersebut tidak menghasilkan gas
       karbon atau dampak negatif ke lingkungan.
3.       Lebih banyak untuk memanfaatkan energi surya maka semakin sedikit menggunakan energi fosil
       sehingga akan menyelamatkan dunia dari dampak negatif penggunaan energi fosil.
4.       Dapat menggantikan listrik PLN di pulau – pulau terpencil dan pertambangan.
5.       Penggunaan energi surya dalam jangka panjang akan menghemat pengeluaran anggaran dana
       sehingga segi ekenomisnya tinggi dan akan menyelamatkan krisis ekonomi bangsa.
6.       Panel surya tidak menimbulkan suara sehingga penduduk sekitar tidak terganggu akan suara
       kebisingan.
7.       Teknologinya tidak rumit dan pemeliharaan nya tidak sering.
8.       PLTS dapat dipindah-pindahkan kemana saja sehingga PLTS disebut fleksibel.

Kelemahan Energi Surya ( Matahari ) :
1.       Biaya pembangunan awal PLTS sangat tinggi karena panel surya terbuat dari bahan yang mahal.
2.       Pembangkit listrik tenaga surya menghasilkan listrik yang rendah dibandingkan dengan
       pembangkit listrik energi yang lainnya.
3.       PLTS membutuhkan lahan yang sangat luas untuk menghasilkan listrik yang tinggi.
4.       PLTS jika tidak efisien akan menimbulkan efek global warming dan jika PLTS terdapat
       kebocoran akan mengeluarkan gas yang berbahaya sehingga mengalami efek rumah kaca.

Kamis, 10 September 2015

My Trip My Bandung



















PLKMM PRA-TD 2014 WITH KOPASSUS ( STT - PLN )
















Energi Angin ( PLT Angin )

Energi Angin,
Angin adalah udara yang bergerak karena rotasi bumi dan perbedaan tekanan udara disekitarnya. Angin bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah atau dari suhu udara rendah ke suhu udara tinggi. Negara yang paling banyak memanfaatkan energi angin berabad abad yang lalu hingga sekarang adalah Belanda, belanda memiliki 10.000 kincir angin sehingga belanda dijuluki negara kincir angin. Daerah dengan kecepatan angin tinggi yaitu : pantai, padang pasir, padang rumput, dan daerah berkontur datar. Daerah tersebut lebih berpotensi memanfaatkan energi angin.

Cara Kerja Energi Angin :
Sistem kerja energi angin atau PLT Angin berkebalikan dengan sistem kerja Kipas Angin. Sistem kerja PLT Angin yaitu angin bergerak menuju kincir angin dan memutarkan kincir kemudian kincir angin tersebut berhubungan dengan generator yang akan memutar dan menghasilkan energi listrik, sistem tersebut disebut dengan konversi energi angin menjadi energi listrik. Sistem kerja Kipas Angin yaitu energi listrik mengalir menuju dinamo kemudian dinamo tersebut memutarkan kincir/kipas angin yang menghembuskan angin ( udara ), sistem tersebut disebut dengan konversi energi listrik menjadi energi angin.

Komponen PLT Angin :
1.       Anemometer, berfungi pengukur kecepatan
       angin dan memberikan data angin ke alat
       controller.
2.       Bilah Kipas ( Blades ) yang disebut juga
       kincir angin, berfungi menerima energi
       angin kemudian berputar dan memutarkan
       generator.
3.       Controller atau alat pengontrol, berfungsi
       menghidupkan kincir angin pada kecepatan
       12-25 Km/Jam dan mematikannya pada
       kecepatan 90 Km/Jam.
4.       Generator, berfungsi mengkonversikan
       energi angin menjadi energi listrik.





5.       Rumah Mesin ( Nacelle ) terletak diatas menara, berfungsi sebagai tempat komponen PLT
      Angin yaitu berisi poros putaran tinggi dan rendah, gear box, generator, alat pengontrol, dan
      alat pengereman.
6.       Menara ( Tower ), berfungsi sebagai pondasi/tiang kincir angin.

Keunggulan Energi Angin :
1.       Energi Angin sangat amat melimpah karena disetiap daerah terdapat energi angin.
2.       Energinya ramah lingkungan karena tidak ada pembakaran dan gas buang.
3.       Setiap orang dapat membangun dan memiliki PLT Angin karena pembangunannya dapat di
       kerjakan sendiri tanpa orang yang ahli teknik.
4.       Pengoprasiannya sederhana ( tidak rumit ).
5.       Biaya pengoprasiaan dan pemeliharaannya relatif rendah.
6.       Pemanfaatan energi angin dapat menghemat perbelanjaan energi listrik oleh PLN.
7.       Sebagai energi alternatif jika terdapat pemadaman listrik oleh PLN.

Kelemahan Energi Angin :
1.       Mengoptimalkan pemanfaatan energi angin hanya terdapat di daerah tertentu seperti pantai,
       padang pasir, dan padang rumput.
2.       Biaya instalasi energi angin masih relatif tinggi, dibutuhkan sekitar 10 tahun untuk
       mengembalikan biaya instalasi energi angin.
3.       Pembangunan PLT Angin dapat mempengaruhi estetika lanskap, Pembangunan tersebut harus
      direncanakan hati – hati lokasi dan pengoprasiannya harus meminimalisir dampak negatif pada
      populasi burung dan satwa liar.
4.       PLT Angin menghasilkan listrik tidak besar.

Energi Air ( PLTA / PLTMH )

Energi Air,
Air adalah zat yang tersedia melimpah dipermukaan bumi ( dua pertiga permukaan bumi diliputi air ). Air dapat menjadi sumber energi dengan memanfaatkan energi potensial air yaitu air mengalir jatuh ke sudu-sudu kincir/turbin air. Sumber air alami seperti air pegunungan sungai dan laut dapat dimanfaatkan dengan beberapa cara untuk menjadi sumber energi.


Pembangkit listrik tenaga air dibagi 2 yaitu, PLTA dan PLTMH. PLTA adalah pembangkit listrik tenaga air yang memerlukan turbin air dan debit air yang besar sehingga listrik yang dihasilkan lebih besar dari pada PLTMH. Sedangkan PLTMH hanya memerlukan kincir air saja dan listrik yang dihasilkan tidak lebih besar dari pada PLTA.

Cara Kerja Energi Air :
Air dikumpulkan di bendungan atau waduk dengan ketinggian yang sangat tinggi, ketinggian tersebut menimbulkan energi potensial pada air. Setelah bendungan tersebut terbuka maka air mengalir kebawah melalui pipa pesat menuju turbin/kincir air sehingga air tersebut memiliki kecepatan, energi potensial tersebut berubah menjadi energi kinetik kemudian memutarkan turbin/kincir air yang terhubung ke generator. Generator tersebut memutar dan menghasilkan atau mengkonversikan energi kinetik ke energi listrik.


Komponen PLTMH :
1.       Bendungan Pengalih ( waduk ), berfungsi untuk mengumpulkan air dari sumber -  sumber air.
2.       Saluran Pembawa, berfungsi untuk membawa air dari waduk ke bak pengendap.
3.       Bak Pengendap, berfungsi untuk memisahkan partikel pasir dari air sehingga didalam pipa tidak
       terdapat partikel pasir yang menyebabkan penyumbatan air.
4.       Bak Penenang, berfungsi untuk pemisahan terakhir partikel pasir dan kotoran lain seperti daun
       dan ranting pohon sehingga air benar benar bersih sebelum masuk ke pipa pesat.
5.       Pipa Pesat, berfungsi membawa air ke sudu - sudu kincir air, ketinggian pipa tersebut menuju
      kincir semakin merendah sehingga mengkonversikan energi potensial air ke energi kinetik
      ( gerak ).
6.       Kincir Air, berfungsi menerima energi kinetik air dan menggerakan generator.
7.       Generator, berfungsi mengkonversikan energi kinetik ke energi listrik.
8.       Saluran Pembuangan Air, berfungsi membuang air setelah menggerakan kincir, air tersebut dapat
      dimanfaatkan kembali untuk berbagai macam seperti mencuci dan lain – lain.

Keunggulan Energi Air :
1.       Energinya sangat ramah lingkungan karena tidak ada pembakaran dan gas buang.
2.       Pemanfaatan energi air tidak menghasilkan limbah seperti limbah fosil ataupun nuklir.
3.       Tenaga air adalah eneri yang jauh lebih stabil ( konstan ) dibandingkan tenaga angin dan tenaga
       surya karena setelah air memenuhi bendungan atau waduk listrik dapat diproduksi pada tingkat
       stabil ( konstan ).
4.       Biaya operasional dan pemeliharaannya yang relatif rendah ( murah ).                                                                                                                                                                                      
Kelemahan Energi Air :
1.       Pemanfaatan energi air hanya di tempat tertentu seperti pegunungan, laut, dan tempat yang
       terdapat air melimpah.
2.       Pemanfaatan energi air akan terhenti jika pergantian musim yaitu musim kemarau.
3.       Penampung dibelakang waduk dapat membanjiri tanah yang luas atau ngarai.
4.       Waduk menutup migrasi salmon dan ikan lain ke hulu untuk reproduksi.